Sabtu, 25 Januari 2014

KELIRUMOLOGI “KRISTEN DAN KATOLIK”

Unknown
KELIRUMOLOGI “KRISTEN DAN KATOLIK” 
     Kelirumologi adalah istilah humoris untuk merujuk kepada beberapa kekeliruan logika dalam pembentukan frasa dan kata yang sudah terlalu sering dipakai pengguna Bahasa Indonesia sehingga dianggap benar. Dari judul artikel ini, tentulah yang akan saya bahas adalah kekeliruan logika dalam pembentukan istilah “Kristen dan Katolik”. Banyak umat Katolik di Indonesia terjebak pada istilah yang salah kaprah yaitu "Kristen dan Katolik" di mana umat Katolik berpikir bahwa Katolik bukanlah Kristen. Ada pula yang ditanya, "Anda seorang Kristen?"; tetapi umat Katolik tersebut malah menjawab "Bukan, saya seorang Katolik". Salah kaprah di Indonesia termasuk dalam pembuatan KTP menyebabkan istilah yang tidak tepat "Kristen dan Katolik" mendarah-daging di mana pemahamannya nama “Kristen” itu merujuk kepada Protestan sementara “Katolik” kepada Katolik. Sayangnya, karena kesalahkaprahan yang sudah mendalam ini, sulit sekali untuk mengoreksinya secara luas. Meskipun begitu, umat Katolik hendaknya berprinsip membiasakan yang benar daripada membenarkan kebiasaan. 
     Permasalahan ini ternyata sudah pernah dijelaskan dan dipecahkan oleh seorang Bapa Gereja, St. Pacianus (310-391 M), Uskup Barcelona dari tahun 365-391 M. St. Pacianus menulis sebuah surat-surat (epistula) kepada Sympronianus yang berisi Seruan Pertobatan dan Penjelasan Mengenai Pembaptisan. Pada surat pertamanya, St. Pacianus berbicara mengenai nama “Katolik”. St. Pacianus berkata: “Kristen adalah nama saya, tetapi Katolik adalah nama belakang saya (my surname). Yang pertama memberikan saya sebuah nama, yang terakhir membedakan saya. Oleh yang satu saya diterima, oleh yang lainnya saya ditandai.” St. Pacianus melanjutkan: “Dan bila pada akhirnya kita harus memberikan pertanggungjawaban atas kata “Katolik” dan mengambilnya dari bahasa Yunani oleh interpretasi Latin; [makna] “Katolik” adalah “di seluruh” atau sebagaimana orang terpelajar pikir “ketaatan dalam semuanya” yaitu dalam semua perintah Allah. Yang dari Rasul [Paulus], “apakah kamu taat dalam segala sesuatu” (2 Kor 9:12) dan lagi “sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.” (Rom 5:19). Oleh karena itu, barangsiapa adalah Katolik, orang yang sama adalah taat. Barangsiapa adalah taat, orang yang sama adalah seorang Kristen dan dengan demikian Katolik adalah Kristen. Oleh karena itu, umat kita (our people), ketika dinamai Katolik, dipisahkan oleh sebutan ini dari nama yang sesat (heretical name).” Dari pernyataan St. Pacianus dari Barcelona di atas, kita dapat melihat bahwa seorang Katolik pastilah seorang Kristen. Perlulah umat Katolik pahami bahwa identitas kita adalah Kristen Katolik, yaitu Pengikut Kristus (Kristen) di dalam Gereja Katolik yang kita imani sebagai satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Tuhan Yesus Kristus. Sebagaimana yang dinyatakan St. Pacianus dari Barcelona di atas, nama “Katolik” digunakan untuk membedakan Gereja Kristus yang benar dari kelompok-kelompok sesat. Memang benar bahwa Gereja Kristus ini pada mulanya belum memiliki nama. Tetapi, kemunculan kelompok-kelompok yang mengajarkan ajaran sesat (di mana mereka juga mengaku Kristen) pada abad-abad pertama akhirnya membuat Gereja yang didirikan Kristus ini bernama Katolik. Santo Pacianus dari Barcelona menjelaskannya: “Ketika setelah masa Para Rasul, ajaran sesat telah meledak dan menyebar dengan berbagai nama untuk merobek sedikit demi sedikit dan memecahbelah ... Bukankah umat Apostolik memerlukan nama mereka sendiri untuk menandai kesatuan orang-orang yang tidak rusak? ... Misalkan, hari ini, saya masuk ke sebuah kota yang padat. Ketika saya menemukan Marcionit, Apolinarian, Catafrigian, Novasian dan berbagai macam dari mereka yang menyebut diri mereka Kristen; dengan nama apa saya harus mengenal jemaat saya sendiri bila bukan diberi nama Katolik?” Arti kata “Kristen” adalah “Pengikut Kristus”. Saat ditanya “Apakah anda seorang Kristen?”, perlu diperhatikan bahwa bila kita umat Katolik menjawab “Saya bukan Kristen, saya seorang Katolik.” maka akan muncul dua hal yang keliru yaitu: 1. Anda menyangkal diri anda seorang pengikut Kristus (Kristen). 2. Anda menunjukkan bahwa Katolik bukanlah pengikut Kristus (Kristen). Nah, apakah kita umat Katolik mau menyangkal diri kita seorang pengikut Kristus? Tentu tidak bukan. Kalau begitu, mari kita biasakan yang benar. Katolik adalah Kristen. Kita adalah Kristen Katolik, pengikut Kristus di dalam Gereja Katolik. Mungkin akan muncul pertanyaan dari non-Katolik, “Kamu tadi bilang kamu seorang Kristen tapi kenapa kamu ikut Misa di Katolik? Kan Kristen itu beda dari Katolik.” Ya dijelaskan saja kesalahkaprahan tersebut agar orang tersebut mengerti. Jadi, saya tanya kepada anda umat Katolik: “Apakah anda seorang Kristen?” Ya, saya seorang Katolik, Kristen Katolik. Tambahan: 1. Gereja Katolik sejak dari awal sampai sekarang memang seringkali diserang dengan berbagai ajaran yang salah dan menyimpang (bidaah). Beberapa ajaran tersebut dapat dilihat di artikel ini. 2. Pada masa sekarang ternyata muncul juga Gereja atau persekutuan gerejawi yang menggunakan nama ‘Katolik” tetapi sebenarnya bukan “Katolik”. Perlu diketahui bahwa ciri yang pasti dari Katolik adalah persatuan penuh dengan Paus, Uskup Roma. Mereka yang tidak bersatu dengan Paus bukanlah umat Gereja Katolik. 3. In fact, kata "Katolik" ada dalam Kitab Suci. Sumber: http://www.indonesianpapist.com/2013/04/kelirumologi-kristen-dan-katolik.html Gambar : Credit to Page The Catholic Clips ✥ Benedictus Deus ✥

Kamis, 16 Januari 2014

Menanti Kisah Sejati...

Unknown
Di masa-masa bahagia kita selalu bersama
Menikmati dunia
Di masa-masa nestapa kita tetap sama-sama
Selalu berdoa

Derai-derai air matamu
Membuatku lebih lebih sayang padamu
Derai-derai gelak tawamu
Membuatku lebih lebih cinta padamu

Di masa kapanpun juga ku ingin tetap bersama
Kekasih ku kan setia (kekasih ku kan setia)
Di masa kapan pun nanti ku ingin terus terus begini
Cinta setia abadi

Derai-derai air matamu (air matamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih sayang padamu
Derai-derai gelak tawamu (gelak tawamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih cinta padamu

Derai-derai air matamu (air matamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih sayang padamu
Derai-derai gelak tawamu (gelak tawamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih cinta padamu

Derai-derai air matamu
(membuatku lebih lebih sayang padamu)
Derai-derai gelak tawamu
(membuatku lebih lebih cinta padamu) (lebih cinta padamu)

Derai-derai air matamu (air matamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih sayang padamu
Derai-derai gelak tawamu (gelak tawamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih cinta padamu

Derai-derai air matamu (air matamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih sayang padamu
Derai-derai gelak tawamu (gelak tawamu)
Membuatku lebih (lebih) lebih cinta padamu


Siapa yang tahu lirik lagu di atas....
Kalau masih belum tahu silakan searching di mbak google sendiri, pasti akan diberikan solusi yang cerdas dan asalkan g aneh2 aja yan di searching ya. heheheh.... 

Lirik lagu itu saya ambil untuk curhatan malam ini karena dari lirik itu saya merasa semangat untuk mencapai kesempunaan kehidupan didunia ini. heheheh....(Seperti orang suci saja, tapi saya cuma manusia ya.....).

Bagi yang lagi merasa kasmaran dan sering membuat belahan hatinya (mksdnya pacar) sering membuat pasangannya nagis karena kekecaman dan keegoisan dari sang super hero, ingat perempuan juga punya kesabaran dan jenuh dengan sikap kita cwok2 yang hanya mementingkan diri sendiri. Dan yang paling penting jangan melampiasan kekesalan kita itu sama pacar kita, karena kita masih dalam tahapan pacaran bukan pasangan yang sudah menjalin hubungan dipelaminannya ya. Walaupun begitu perempuan juga harus juga memahami pasangannya ya, jangan karena perempuan di anggap lemah lembut, ladies2 merasa perlu dimengerti terus menerus, menerus dan menerus (laki2 juga manusia dan punya perasaan). heheh......

Ctt : 
1. Bertahannya suatu hubungan itu diawali dengan kepercayaan kita kepada pasangan. Hubungan tanpa kepercayaan otomatis akan membuat masalah dalam hubungan tersebut, pertengkaran tiap hari, saling curiga dan akhir2nya sakit hati, stress dan putus.'asal g bunuh diri aja ya'.
2. pacaran sih boleh2 sj, asal hubungan tersebut dibawa ke hal2 positif yan tujuannya menjadi pribadi dewasa dan penuh tanggung jawab serta memotivasi diri untuk terus berkarir bukan sebaliknaya.

Selasa, 14 Januari 2014

Sejak Kapan Gereja disebut Gereja Katolik?

Unknown
Banyak orang Katolik diserang oleh mereka yang mengatakan "Yesus tidak mendirikan Gereja!"
"Katolik itu buatan Romawi, bukan Yesus!"
"Katolik itu ga ada di Alkitab!"

Bagaimana orang Katolik menanggapinya? Apa benar pernyataan tersebut.. Mari lihat kembali Kitab Suci dan Sejarah Gereja..

Istilah ‘katolik‘ merupakan istilah yang sudah ada sejak abad awal, yaitu sejak zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman Kristiani,[1] bahkan pada jaman para rasul, sebagaimana dicatat dalam Kitab Suci. Kis 9:31 menuliskan asal mula kata Gereja Katolik (katholikos) yang berasal dari kata “Ekklesia Katha Holos“. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.” (Kis 9:31). Di sini kata “Katha holos atau katholikos; dalam bahasa Indonesia adalah jemaat/ umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”

Namun nama ‘Gereja Katolik’ baru resmi digunakan pada awal abad ke-2 (tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Smyrna 8, untuk menyatakan bahwa Gereja Katolik adalah Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus Kristus, untuk membedakannya dari para heretik pada saat itu -yang juga mengaku sebagai jemaat Kristen- yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia. Ajaran sesat itu adalah heresi/ bidaah Docetisme dan Gnosticisme. Dengan surat tersebut, St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya, “…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik….”[2]. Sejak saat itu Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.

Kata ‘Katolik’ sendiri berasal dari bahasa Yunani, katholikos, yang artinya “keseluruhan/ universal“; atau “lengkap“. Jadi dalam hal ini kata katolik mempunyai dua arti, yaitu bahwa: 1) Gereja yang didirikan Yesus ini bukan hanya milik suku tertentu atau kelompok eksklusif yang terbatas; melainkan mencakup ‘keseluruhan‘ keluarga Tuhan yang ada di ‘seluruh dunia’, yang merangkul semua, dari setiap suku, bangsa, kaum dan bahasa (Why 7:9). 2) Kata ‘katolik’ juga berarti bahwa Gereja tidak dapat memilih-milih doktrin yang tertentu asal cocok sesuai dengan selera/ pendapat pribadi, tetapi harus doktrin yang setia kepada ‘seluruh‘ kebenaran. Rasul Paulus mengatakan bahwa hakekatnya seorang rasul adalah untuk menjadi pengajar yang ‘katolik’ artinya yang “meneruskan firman-Nya (Allah) dengan sepenuhnya…. tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol 1:25, 28)

Maka, Gereja Kristus disebut sebagai katolik (= universal) sebab ia dikurniakan kepada segala bangsa, oleh karena Allah Bapa adalah Pencipta segala bangsa. Sebelum naik ke surga, Yesus memberikan amanat agung agar para rasulNya pergi ke seluruh dunia untuk menjadikan semua bangsa murid-muridNya (Mat 28: 19-20). Sepanjang sejarah Gereja Katolik menjalankan misi tersebut, yaitu menyebarkan Kabar Gembira pada semua bangsa, sebab Kristus menginginkan semua orang menjadi anggota keluarga-Nya yang universal (Gal 3:28). Kini Gereja Katolik ditemukan di semua negara di dunia dan masih terus mengirimkan para missionaris untuk mengabarkan Injil. Gereja Katolik yang beranggotakan bermacam bangsa dari berbagai budaya menggambarkan keluarga Kerajaan Allah yang tidak terbatas hanya pada negara atau suku bangsa yang tertentu.

Namun demikian, nama “Gereja Katolik” tidak untuk dipertentangkan dengan istilah “Kristen” yang juga sudah dikenal sejak zaman para rasul (lih. Kis 11:26). Sebab ‘Kristen’ artinya adalah pengikut/murid Kristus, maka istilah ‘Kristen’ mau menunjukkan bahwa umat yang menamakan diri Kristen menjadi murid Tuhan bukan karena sebab manusiawi belaka, tetapi karena mengikuti Kristus yang adalah Sang Mesias, Putera Allah yang hidup. Umat Katolik juga adalah umat Kristen, yang justru menghidupi makna ‘Kristen’ itu dengan sepenuhnya, sebab Gereja Katolik menerima dan meneruskan seluruh ajaran Kristus, sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul, yang dilestarikan oleh para penerus mereka.

CATATAN KAKI:

Disarikan dari New Catholic Encyclopedia, Buku ke-3 (The Catholic University of America, Washington, DC, copyright 1967, reprinted 1981), hal. 261 [↩]

St. Ignatius of Antioch, Letter to the Smyrnaeans, 8 [↩]

Sumber: Katolisitas.org

Penolakan yang Mengherankan

Unknown
Abu Gafur adalah seorang tokoh konglomerat besar yang tinggal di sebuah rumah yang indah di ibu kota bersama anak dan isterinya. Kelima anaknya semua perempuan, kecuali yang bungsu. Anak lelaki satu-satunya yang lahir belakangan itu diberi nama Rachmat Hidayat dan benar-benar merupakan sumber kebanggaan dan kebahagiaan Abu Gafur di hari tuanya. Betapa tidak, karena Pak Gafur sudah berumur 58 tahun pada waktu putranya dilahirkan. Ia sungguh tidak menyangka bahwa ia masih akan mendapatkan keturunan seorang anak lelaki.   
 
     Setelah menjadi besar, Rachmat rajin belajar di sekolah dan ia hormat sekali kepada ayahnya yang sudah lanjut usia itu. Ia berusaha untuk menyenangkan hati bapaknya, sampai-sampai ia selalu menanyakan pendapatnya sebelum melakukan sesuatu. Sebuah petunjuk dari hadits al-Bukhari, yang sering dikutip oleh guru agamanya, sungguh-sungguh dihayati olehnya: "Barangsiapa menghormati ayah dan ibunya akan diberkati, Allah akan memberi panjang umur kepadanya."

     Selanjutnya Abu Gafur menyekolahkan Rachmat di perguruan tinggi yang paling top di negeri itu. Rachmat pun tekun belajar dan berhasil menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik. Ia sangat disegani oleh teman-teman sekolahnya, karena tidak pernah menyombongkan dirinya sebagai orang yang kaya. Dalam menjalankan ibadahnya pun ia tidak pernah lalai, jarang sekali ia lupa untuk bersembahyang.

Perkebunan yang menguntungkan
     Adapun sebagian kecil dari seluruh harta kekayaan Abu Gafur berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah proyek perkebunan karet di luar negeri. Perkebunan yang luasnya 180.000 hektar itu merupakan peninggalan almarhum ayahnya ketika mereka masih tinggal di luar negeri. Abu Gafur sendiri hijrah dari negeri itu pada usia 16 tahun, dan selanjutnya memilih tinggal di ibu kota. Ketika akan kembali dari perantauan, ia memberikan surat kuasa kepada saudara sepupunya untuk mengurus perkebunan itu, tetapi sejak itu ia tidak pernah kembali lagi ke sana.

     Perkebunan itu terletak di sebuah pulau, di sebuah lereng gunung yang berbatasan dengan pesisir pantai. Indah sekali pemandangan alam di tempat itu. Semua orang yang bekerja di perkebunan itu dilahirkan dan dibesarkan di pulau tersebut. Kebanyakan dari orang tua mereka juga dilahirkan dan dibesarkan di sana. Masing-masing keluarga di perkebunan telah mendapatkan kapling untuk rumah dan halaman mereka sendiri, tanpa harus membayar sepeser pun. Semuanya memiliki rumah sendiri. Sedemikian makmurnya keadaan mereka, sehingga kompleks perumahan mereka akhirnya berhasil mereka kembangkan menjadi sebuah kota kecil, yang dihuni oleh 1.000 kepala keluarga. Tentu saja, semuanya itu dimungkinkan hanya karena kemurahan dan kebaikan hati Abu Gafur, sebab sebagian besar penghasilan dari perkebunan besar itu tidak pernah dipungut olehnya sebagai pemilik. Hampir seluruh penghasilan dipakai untuk membiayai pembangunan perkotaan dan peningkatan kesejahteraan para buruh perkebunan. Abu Gafur hanya memungut lima persen dari keuntungan yang diperoleh, yang harus dikirim kepadanya sekali setahun. Baginya yang penting adalah bahwa seluruh pegawai perkebunan dapat menikmati hasil keringat mereka sendiri.

     Konon, setelah Rachmat menyelesaikan studinya di universitas, Pak Gafur menyuruhnya bekerja di salah satu perusahaannya. Di sini pun, Rachmat ternyata selalu menyenangkan hati bapaknya. Ia menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan baik sekali. Ia benar-benar jujur dan adil, tidak pernah ia bertindak curang terhadap bawahannya. Ia selalu menghormati para pegawai dan memberikan imbalan yang pantas kepada mereka. Beberapa tahun kemudian, ketika Pak Gafur sudah menginjak usia 85 tahun, ia pun menyerahkan seluruh perusahaannya untuk dipimpin langsung oleh anaknya.

     Apa mau dikata, beberapa waktu kemudian saudara sepupu Abu Gafur meninggal dunia. Tetapi sejak semula Abu Gafur sudah meninggalkan pesan agar seluruh pegawai dan warga perkebunan segera memilih pengurus mereka sendiri. Demikianlah, pilihan warga jatuh kepada Poernomo, seorang penduduk pulau itu yang belum mengenal Abu Gafur. (Memang di antara penduduk pulau itu tidak ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Abu Gafur. Bahkan fotonya pun belum pernah mereka lihat. Mereka pernah mendengar namanya, tetapi sama sekali tidak tahu siapakah dia sebenarnya).
Segala sesuatu berjalan lancar, sampai Pak Gafur memperhatikan bahwa tahun itu mereka belum menerima kiriman uang sebesar lima persen dari pembagian keuntungan perusahaan, sebagaimana lazimnya tiap akhir tahun. Karena pikirnya mungkin uang itu hilang dalam perjalanan, ia segera menyuruh Rachmat untuk menulis surat, menanyakan kepada pengurus perkebunan mengenai kiriman uang itu. Tetapi enam bulan berlalu tanpa ada jawaban. Akhirnya diputuskan agar Rachmat datang sendiri untuk memeriksa keadaan perkebunan tersebut. 

Anak sebagai utusan yang ditolak
     Setelah sampai di perkebunan karetnya di luar negeri, Rachmat segera menghubungi pengurus perkebunan. Mula-mula Poernomo, pimpinan perkebunan yang baru itu menyambut kedatangan Rachmat dengan cukup sopan. Ia mempersihlakan tamunya duduk di kantornya dan menghidangkan minuman teh kepadanya. Kemudian ia bertanya, "Bolehkah saya tahu, siapakah Saudara dan apa maksud kedatangan Saudara?" Rachmat menjawab, "Nama saya Rachmat Hidayat, putra Abu Gafur. Pak Gafur sudah terlalu tua sekarang, karena itu ia menyerahkan seluruh perusahaan keluarga kepada saya, sebagai anak laki-laki satu-satunya. Maksud kedatangan saya adalah untuk menanyakan mengenai pembagian keuntungan perusahaan yang belum kami terima untuk tahun ini." Ketika Poernomo mendengar hal itu, air mukanya langsung berubah. Lalu ia menjawab, "Kami sudah lama mendengar mengenai Abu Gafur, tetapi kami belum pernah mendengar nama Saudara. Sekarang Saudara mengaku sebagai anaknya, tetapi kami perlu melihat dulu buktinya!" Rachmat agak terkejut dengan perubahan sikap Poernomo yang tiba-tiba itu, tetapi ia menahan diri untuk tidak menjadi marah. Ia mengeluarkan surat yang telah disiapkan, yang ditandatangani oleh ayahnya, lengkap dengan cap perusahaan. Surat itu menyatakan bahwa Rachmat adalah putra Abu Gafur. Sejenak lamanya Poernomo membaca surat itu, tetapi kemudian ia berkata, "Saya belum percaya. Siapa tahu surat ini telah dipalsu. Nanti malam saya akan menyuruh seluruh karyawan untuk berkumpul, dan Saudara boleh bicara dengan mereka. Nanti kita akan melihat, apakah mereka percaya bahwa Saudara adalah putra Abu Gafur."

     Malam hari itu lebih dari 1.000 orang pegawai berkumpul. Poernomo memperkenalkan Rachmat Hidayat dan mengatakan bahwa Rachmat mengaku sebagai putra Abu Gafur. Selanjutnya Rachmat dipersihlakan untuk menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan oleh para pekerja itu. Rachmat mulai dengan berkata bahwa ia membawa salam dari ayahnya, dan bahwa ia dan ayahnya mengharapkan mereka semua dalam keadaan baik-baik, dan bahwa baik ayahnya maupun ia sendiri merasa berterima kasih atas pekerjaan yang telah mereka lakukan di perkebunan selama ini. Kemudian ia memberitahukan mereka bahwa selama 69 tahun ini ayahnya telah menerima pembagian keuntungan sebesar lima persen setiap tahun, tetapi mulai sekarang Pak Gafur bersedia menurunkan hak tahunannya menjadi dua persen saja. Baru saja ia mengatakan demikian, tiba-tiba suasana menjadi gaduh karena orang-orang berteriak, "Tidak, Kami tidak percaya Saudara putra Abu Gafur! Jangan kira kami akan membayar Saudara, biar lima persen atau dua persen! Tidak sepeser pun akan kami berikan kepadamu! Ini adalah perkebunan milik kami sendiri! Kami tidak mengenal Saudara, kami juga tidak mengenal siapa itu Abu Gafur!" Suasana menjadi ribut sekali. Hati Rachmat menjadi ciut. Ia segera melangkah keluar dari gedung pertemuan, maksudnya untuk meninggalkan perkebunan dan meminta bantuan dari polisi setempat. Sementara ia berjalan menuju pintu keluar, orang-orang bersiul dan menyoraki dia, bahkan ada yang meludahinya. Belum sampai di pintu, seseorang memukul dia dan seorang yang lain menjatuhkan dia ke lantai. Lalu mereka beramai-ramai menyerang dia dan menginjak-injak badannya. Rachmat berteriak keras meminta mereka berhenti. Tetapi mereka tidak mau berhenti, bahkan ada yang menendang kepalanya dan mukanya, sehingga berlumuran darah. Beberapa saat kemudian Rachmat mati terkapar di lantai gedung itu. Ia menemui ajalnya, setelah diinjak-injak warga perkebunan yang serakah dan tidak mempunyai rasa terima kasih itu. Akhirnya semua orang pulang ke rumah mereka masing-masing.

     Demikianlah akhir yang menyedihkan dari kisah mengenai hartawan tua yang baik hati itu. Ia seorang yang begitu mencintai sesamanya. Ia telah melakukan begitu banyak kebaikan terhadap mereka. Tetapi betapa tega dan kejamnya penduduk pulau itu, sehingga mereka pada akhirnya menolak, bahkan membunuh anak kesayangannya yang satu-satunya itu.

     Saudara, sesungguhnya, ada sesuatu yang luar biasa dibalik ceritera ini, yang perlu Saudara ketahui. Tahukah Saudara, bahwa pada dasarnya Saudara dan penulis sendiri tidak begitu banyak berbeda dari orang-orang yang telah membunuh Rachmat Hidayat tadi? Seperti warga perkebunan itu, Allah telah memelihara diri kita dan keluarga kita dengan begitu baik selama ini, jauh lebih baik dari pada Abu Gafur menjamin kehidupan dan kesejahteraan para pegawai di perkebunannya.
Dan sebagaimana para pegawai perkebunan itu belum pernah melihat Abu Gafur, hartawan yang menjamin kehidupan mereka selama bertahun-tahun itu, demikian juga kita semua belum pernah melihat Allah.

Isa Al-Masih utusan Allah yang ditolak manusia
     Kita juga mempunyai persamaan dengan para pekerja perkebunan itu, oleh karena kita pun telah bersalah dan menolak utusan istimewa Allah. Siapakah utusan itu? Dengan menjelma sebagai manusia, Allah telah mendatangi dunia kita ini dalam ujud seorang manusia, yang bernama Isa Al-Masih, yaitu Kalam Allah. Kita menolak-Nya padahal kedatangan-Nya adalah untuk membantu kita, supaya hubungan kita dengan Allah yang terputus dapat diperbaiki kembali. Kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk melunasi hutang dosa kita, untuk membebaskan kita dari belenggu dan perbudakan dosa. Tetapi umat manusia pada umumnya telah menolak Dia sebagai jembatan keselamatan untuk meninggalkan dosa. Sama seperti orang-orang Yahudi yang hidup 2.000 tahun yang lalu, yang langsung bertatap muka dengan Isa Al-Masih sendiri, kita yang hidup di masa kini juga telah menolak Dia. Bahkan kita enggan untuk mendengar mengenai peristiwa sejarah yang mencatat bahwa Ia telah mati disalibkan karena dosa-dosa kita. Pada hakekatnya, kebanyakan manusia tidak mau tunduk kepada kedaulatan Allah, yang diungkapkan melalui Isa Al-Masih itu.
Tetapi ada sesuatu yang dilakukan oleh Isa Al-Masih, yang tidak mungkin dilakukan oleh Rachmat Hidayat. Setelah mati di kayu salib dan dikuburkan selama tiga hari, akhirnya Isa Al-Masih bangkit dari alam maut. Kini Isa Al-Masih telah hidup kembali, dan selama 2.000 tahun belakangan ini Ia tiada henti-hentinya menghimbau supaya semua manusia bertobat dari dosa-dosa mereka dan menerima pertolongan-Nya sebagai Juruselamat, supaya terhindar dari hukuman api neraka yang kekal. Di dalam Injil yang Kudus, Al-Masih berkata: "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka [yang menyambut Aku] dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu" (Injil Yohanes 10:28). Dikatakan juga di dalam Firman Allah, "Ia sendiri [Isa Al Masih] telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran...." (Surat I Petrus 2:24). Tetapi sampai sekarang pun, berjuta-juta orang di seluruh dunia masih tetap menolak Dia sebagai harapan dan jalan keluar mereka satu-satunya untuk diselamatkan dari kutuk dosa. Sungguh suatu penolakan yang mengherankan!

Sumber : http://www.isadanislam.com/

TAHUKAH ANDA? PERBEDAAN BIARAWATI (NUN) DAN SUSTER (SISTER)

Unknown
Dalam percakapan sehari-hari, seringkali istilah "biarawati" (Inggris: nun) dan "suster" (Inggris: sister) dianggap sama dan dapat ditukar-tukar sebagai sinonim. Namun tahukah anda bahwa ada perbedaan antara keduanya? Berikut adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan keduanya.


TAHUKAH ANDA?
PERBEDAAN BIARAWATI (NUN) DAN SUSTER (SISTER)

Dalam percakapan sehari-hari, seringkali istilah "biarawati" (Inggris: nun) dan "suster" (Inggris: sister) dianggap sama dan dapat ditukar-tukar sebagai sinonim. Namun tahukah anda bahwa ada perbedaan antara keduanya? Berikut adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan keduanya.


PERBEDAAN CARA HIDUP DAN PELAYANAN

Perbedaan biarawati dan suster (aktif) terletak pada perbedaan cara hidup dan pelayanannya, bukan perbedaan tingkat atau superioritas.

Dari segi nama, baik biarawati maupun suster aktif, kedua-duanya dipanggil sebagai suster, dengan singkatan "Sr." di depan namanya masing-masing. Jadi. dapat dikatakan bahwa semua biarawati adalah suster, namun tidak semua suster adalah biarawati.

Istilah "women religious" merupakan istilah umum yang paling tepat untuk mencakup baik biarawati maupun suster.


SIAPAKAH ITU BIARAWATI (NUN / CONTEMPLATIVE SISTER)?

Biarawati, atau disebut juga suster kontemplatif, adalah wanita yang menjalani hidup kontemplatif di dalam biara tertutup (cloistered) atau setengah-tertutup (semi-cloistered). Biarawati hanya boleh meninggalkan biaranya dalam kondisi-kondisi khusus dan dengan izin khusus. Di biara-biara tertentu yang ketat, pengunjung hanya boleh berbicara kepada sang biarawati melalui semacam jendela berterali (disebut grille).

Pelayanan seorang biarawati berpusat di dalam dan di seputar biara, misalnya doa-doa dan meditasi dalam kesunyian, demi kebaikan dunia yang lebih luas. Contoh suster-suster yang tergolong biarawati adalah para suster Ordo Karmelit Tak Berkasut (Discalced Carmelites), yang didirikan oleh Santa Teresa dari Avila, serta Ordo Klaris (Poor Clares) yang didirikan oleh Santa Klara dari Assisi.


SIAPAKAH ITU SUSTER (SISTER / ACTIVE SISTER)?

Seorang suster adalah wanita yang hidup, melayani, dan berdoa di dalam komunitas dunia yang lebih luas, meskipun ia juga tinggal di biara dengan aturan-aturannya. Kehidupan seorang suster disebut "aktif" atau "apostolik" karena ia terlibat dalam karya-karya amal kasih dan pelayanan Injili lainnya di lingkungan masing-masing. Suster-suster aktif, sesuai namanya, aktif berkarya di luar biara, seperti mengajar, mengurus panti asuhan, membimbing retret, dan sebagainya.

Contoh suster-suster aktif adalah Missionaries of Charity yang didirikan oleh Beata Teresa dari Kalkuta (Bunda Teresa), dan kongregasi Franciscan Missionaries of Mary (FMM).


PERBEDAAN KAUL

Biarawati dan suster juga membuat jenis kaul yang berbeda, meskipun sama-sama mengandung kaul kemiskinan, kemurnian (selibat), dan ketaatan.

Kaul yang dibuat oleh seorang biarawati disebut solemn vow, yang bersifat kekal (sering disebut juga sebagai kaul kekal). Solemn vow dibuat secara publik, yang berarti diterima oleh seorang superior yang sah atas nama Gereja.

Kaul yang dibuat oleh seorang suster disebut simple vow, yang mungkin kekal atau temporer (harus diperbarui secara periodik), tergantung dari keputusan Gereja saat kongregasi tersebut didirikan.

Secara prakteknya, hampir tidak ada perbedaan antara solemn vow dan simple vow. Perbedaan antara keduanya lebih jelas misalnya dalam masalah warisan. Solemn vow mencabut seluruh hak kepemilikan benda seorang biarawati; jadi jika ia mendapatkan warisan dari orangtuanya, secara hukum warisan itu tetap bukan miliknya. Simple vow tidak mencabut hak kepemilikan ini, jadi warisan keluarga yang jatuh ke tangan seorang suster dengan simple vow secara hukum tetap adalah miliknya, namun simple vow tidak membolehkan penggunaan secara pribadi, melainkan harus diberikan seluruhnya kepada biara atau kongregasi untuk kebaikan bersama.


APAKAH YANG SATU LEBIH BAIK DARI YANG LAIN?

Sekilas, mungkin ada pendapat yang mengatakan bahwa suster-suster kontemplatif dengan solemn vow "lebih sempurna" dibandingkan suster-suster aktif. Namun tidak demikian adanya. Tidak ada perbedaan tingkat antara kedua jenis cara hidup ini; keduanya saling melengkapi dan merupakan kekayaan Gereja yang tak ternilai. Juga, panggilan masing-masing individu pun berbeda-beda; para wanita yang lebih terpanggil menjadi seorang pendoa dan pertapa akan lebih cocok di dalam komunitas kontemplatif, sedangkan mereka yang terpanggil menjadi abdi-abdi kaum papa akan lebih cocok di dalam komunitas aktif. Jika dijalankan dengan baik dan taat, kedua panggilan hidup ini pun dapat menghantarkan seseorang ke dalam kekudusan.



Referensi:

A Nun's Life. What is the difference between a sister and a nun?
http://anunslife.org/resources/sister-or-nun

Fr. William Saunders. The meaning of the terms nun, sister, monk, priest, and brother.
http://catholiceducation.org/articles/religion/re0042.html

***
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan sumber Facebook Page Gereja Katolik, "Tahukah Anda? — Perbedaan Biarawati (Nun) dan Suster (Sister)", tertanggal 14 Januari 2014.

***

—Servus Veritatis— 
PERBEDAAN CARA HIDUP DAN PELAYANAN

Perbedaan biarawati dan suster (aktif) terletak pada perbedaan cara hidup dan pelayanannya, bukan perbedaan tingkat atau superioritas.

Dari segi nama, baik biarawati maupun suster aktif, kedua-duanya dipanggil sebagai suster, dengan singkatan "Sr." di depan namanya masing-masing. Jadi. dapat dikatakan bahwa semua biarawati adalah suster, namun tidak semua suster adalah biarawati.

Istilah "women religious" merupakan istilah umum yang paling tepat untuk mencakup baik biarawati maupun suster.


SIAPAKAH ITU BIARAWATI (NUN / CONTEMPLATIVE SISTER)?

Biarawati, atau disebut juga suster kontemplatif, adalah wanita yang menjalani hidup kontemplatif di dalam biara tertutup (cloistered) atau setengah-tertutup (semi-cloistered). Biarawati hanya boleh meninggalkan biaranya dalam kondisi-kondisi khusus dan dengan izin khusus. Di biara-biara tertentu yang ketat, pengunjung hanya boleh berbicara kepada sang biarawati melalui semacam jendela berterali (disebut grille).

Pelayanan seorang biarawati berpusat di dalam dan di seputar biara, misalnya doa-doa dan meditasi dalam kesunyian, demi kebaikan dunia yang lebih luas. Contoh suster-suster yang tergolong biarawati adalah para suster Ordo Karmelit Tak Berkasut (Discalced Carmelites), yang didirikan oleh Santa Teresa dari Avila, serta Ordo Klaris (Poor Clares) yang didirikan oleh Santa Klara dari Assisi.


SIAPAKAH ITU SUSTER (SISTER / ACTIVE SISTER)?

Seorang suster adalah wanita yang hidup, melayani, dan berdoa di dalam komunitas dunia yang lebih luas, meskipun ia juga tinggal di biara dengan aturan-aturannya. Kehidupan seorang suster disebut "aktif" atau "apostolik" karena ia terlibat dalam karya-karya amal kasih dan pelayanan Injili lainnya di lingkungan masing-masing. Suster-suster aktif, sesuai namanya, aktif berkarya di luar biara, seperti mengajar, mengurus panti asuhan, membimbing retret, dan sebagainya.

Contoh suster-suster aktif adalah Missionaries of Charity yang didirikan oleh Beata Teresa dari Kalkuta (Bunda Teresa), dan kongregasi Franciscan Missionaries of Mary (FMM).


PERBEDAAN KAUL

Biarawati dan suster juga membuat jenis kaul yang berbeda, meskipun sama-sama mengandung kaul kemiskinan, kemurnian (selibat), dan ketaatan.

Kaul yang dibuat oleh seorang biarawati disebut solemn vow, yang bersifat kekal (sering disebut juga sebagai kaul kekal). Solemn vow dibuat secara publik, yang berarti diterima oleh seorang superior yang sah atas nama Gereja.

Kaul yang dibuat oleh seorang suster disebut simple vow, yang mungkin kekal atau temporer (harus diperbarui secara periodik), tergantung dari keputusan Gereja saat kongregasi tersebut didirikan.

Secara prakteknya, hampir tidak ada perbedaan antara solemn vow dan simple vow. Perbedaan antara keduanya lebih jelas misalnya dalam masalah warisan. Solemn vow mencabut seluruh hak kepemilikan benda seorang biarawati; jadi jika ia mendapatkan warisan dari orangtuanya, secara hukum warisan itu tetap bukan miliknya. Simple vow tidak mencabut hak kepemilikan ini, jadi warisan keluarga yang jatuh ke tangan seorang suster dengan simple vow secara hukum tetap adalah miliknya, namun simple vow tidak membolehkan penggunaan secara pribadi, melainkan harus diberikan seluruhnya kepada biara atau kongregasi untuk kebaikan bersama.


APAKAH YANG SATU LEBIH BAIK DARI YANG LAIN?

Sekilas, mungkin ada pendapat yang mengatakan bahwa suster-suster kontemplatif dengan solemn vow "lebih sempurna" dibandingkan suster-suster aktif. Namun tidak demikian adanya. Tidak ada perbedaan tingkat antara kedua jenis cara hidup ini; keduanya saling melengkapi dan merupakan kekayaan Gereja yang tak ternilai. Juga, panggilan masing-masing individu pun berbeda-beda; para wanita yang lebih terpanggil menjadi seorang pendoa dan pertapa akan lebih cocok di dalam komunitas kontemplatif, sedangkan mereka yang terpanggil menjadi abdi-abdi kaum papa akan lebih cocok di dalam komunitas aktif. Jika dijalankan dengan baik dan taat, kedua panggilan hidup ini pun dapat menghantarkan seseorang ke dalam kekudusan.


Referensi:

A Nun's Life. What is the difference between a sister and a nun?
http://anunslife.org/resources/sister-or-nun

Fr. William Saunders. The meaning of the terms nun, sister, monk, priest, and brother.
http://catholiceducation.org/articles/religion/re0042.html

***
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan sumber Facebook Page Gereja Katolik, "Tahukah Anda? — Perbedaan Biarawati (Nun) dan Suster (Sister)", tertanggal 14 Januari 2014.

Minggu, 12 Januari 2014

Negara-negara dengan luas terkecil di dunia

Unknown
Negara-negara dengan luas terkecil di dunia

1. Vatikan


Ukuran: 0.17 mil persegi. (0,44 km ²)
Populasi: 783 (2005 sensus)
Lokasi: Roma, Italia

Ukuran lapangan golf, Negara Vatikan adalah negara terkecil di dunia. Ini pada dasarnya adalah sebuah kantong berdinding dalam Roma, Italia. Ini sangat kecil bahwa seluruh negara tidak memiliki alamat jalan tunggal.
Negara Vatikan mungkin kecil, tapi sangat kuat. Ini adalah wilayah berdaulat Tahta Suci, atau kursi dari Gereja Katolik (pada dasarnya pemerintah pusat), yang memiliki lebih dari 1 milyar orang (sekitar 1 dari 6 orang di planet ini) sebagai konstituen.
Negara Vatikan diciptakan pada tahun 1929 oleh Perjanjian Lateran (yang ditandatangani oleh salah satu diktator sejarah yang paling represif, Benito Mussolini) dan diperintah oleh Paus, pada dasarnya non-keturunan, raja terpilih yang memerintah dengan otoritas absolut (dia legislatif , eksekutif dan yudikatif semua digulung menjadi satu) - memang, Paus adalah raja-satunya yang mutlak di Eropa.
Hal unik lainnya tentang negara terkecil di dunia adalah bahwa ia tidak memiliki warga negara permanen. Kewarganegaraan dari Negara Vatikan tersebut dianugerahkan kepada mereka yang bekerja di Vatikan (serta pasangan mereka dan anak-anak) dan dicabut ketika mereka berhenti bekerja di sana.
Negara Vatikan dijaga oleh tentara reguler terkecil dan tertua di dunia, Swiss Guard [wiki]. Ini pada awalnya terdiri dari tentara bayaran Swiss tahun 1506, saat tentara (juga pengawal pribadi Paus) nomor 100, yang semuanya belum menikah Katolik warga negara Swiss laki-laki. Renaissance-gaya seragam Garda Swiss itu umumnya dikaitkan sebagai telah dirancang oleh Michelangelo - ini adalah sebenarnya tidak benar: besar "rok" celananya gaya umum selama Renaissance. Hanya seragam mereka tampak kuno: sebagian Pengawal Swiss membawa pistol dan senapan mesin ringan-senjata.
Bahasa resmi Negara Vatikan Latin dan Italia. Bahkan, perusahaan ATM adalah satu-satunya di dunia yang menawarkan layanan dalam bahasa Latin! Dan di sini Anda berpikir bahwa bahasa Latin adalah bahasa mati.
Untuk sebuah negara yang tidak memiliki alamat jalan, Negara Vatikan memiliki kantor pos sangat efisien: mail internasional yang jatuh di Vatikan akan sampai di sana lebih cepat dari satu jatuh di Italia hanya beberapa ratus yard jauhnya - pada kenyataannya, ada lebih banyak surat dikirim per tahun per penduduk dari negara ini (7.200 mail per orang) daripada di tempat lain di dunia.

Negara Vatikan memiliki kode negara domain tingkat atas va -. Saat ini hanya ada 9 diketahui publik domain va. Ini juga memiliki layanan penyiaran radio, yang disebut Radio Vatikan [wiki], yang didirikan oleh Guglielmo Marconi (Bapa Radio) sendiri!
Perekonomian negara unik: itu adalah ekonomi non-komersial di dunia. Sebaliknya, Negara Vatikan didukung secara finansial oleh kontribusi umat Katolik di seluruh dunia (disebut Pence Petrus - hey, bahkan Paus menerima kartu kredit !), penjualan perangko dan publikasi, dan pariwisata.
Terakhir, sebagai surga gerejawi, Negara Vatikan tidak memiliki pajak.

2. Monaco
Ukuran: 0,8 mil persegi. (1,96 km ²)
Populasi: 35.657 (2006 perkiraan)
Lokasi: Prancis Riviera di Mediterania

Monaco adalah negara terkecil kedua di Bumi (itu kira-kira ukuran New York Central Park), namun itu adalah yang paling padat penduduknya (23.660 orang per km ²). Sebenarnya, Monako digunakan untuk menjadi jauh lebih kecil daripada sekarang - sekitar 100 hektar yang direklamasi dari laut dan ditambahkan ke ukuran tanahnya. Pada sempit, Monako hanya 382 meter lebar!
Kerajaan Monaco, nama resmi, berarti wilayah itu diperintah oleh seorang pangeran. Selama tujuh abad terakhir, Monako diperintah oleh pangeran dari keluarga Grimaldi dari Genoa. (Semuanya dimulai satu malam di 1.297 saat François Grimaldi menyamar sebagai seorang biarawan dan memimpin pasukan kecil untuk menaklukkan benteng menjaga Rock of Monaco Lambang dari Grimaldi menanggung citra biksu dengan pedang!.) Sekarang, Pangeran otoritas saham legislatif dengan Dewan Nasional.
Pada tahun 1861, Monako melepaskan setengah dari wilayahnya ke Prancis dalam pertukaran untuk tunai dan kemandirian. Ketika pangeran yang memerintah menyadari bahwa sebagian besar sumber daya alam Monaco berada di tanah yang mendapat ditukar lagi, ia memutuskan untuk bertaruh seluruh ekonomi di ... apa lagi, perjudian (lihat, kasino tidak hanya untuk Indian Amerika, itu adalah waktu-diuji, solusi universal!)
Maka mulai Monte Carlo, sebuah wilayah Monako terkenal kasino glamor (pengaturan untuk pertama Novel Obligasi Ian Fleming James Casino Royale dan Formula Satu Grand Prix.
Pada tahun 1918, Monako memasuki perjanjian dengan Prancis untuk perlindungan militer - perjanjian, bagaimanapun, juga ditetapkan bahwa Monaco akan kehilangan kemerdekaan (dan menjadi Perancis) seharusnya Grimaldi memerintah pangeran meninggal tanpa meninggalkan ahli waris laki-laki! Ketika Pangeran Rainier III mengambil alih, ia adalah sarjana dan Monegasques sebagian (yang berarti orang dari Monako) adalah suram tentang masa depan negara itu. Namun, ia akhirnya menikahi aktris Hollywood Grace Kelly [wiki] - perkawinan tidak hanya menghasilkan pewaris laki-laki, itu juga membantu citra mengkilapkan Monaco sebagai tempat glamor untuk menjadi untuk orang kaya. (Monako bisa tenang sekarang, perjanjian baru dengan Prancis menyatakan bahwa Kerajaan tersebut akan tetap independen bahkan tanpa pewaris laki-laki).
Untuk waktu yang lama, Monako tidak memiliki pajak penghasilan dan pajak adalah surga bagi orang asing kaya dan perusahaan-perusahaan internasional. Ini menyebabkan hal yang unik tentang populasi Monaco: sebagian besar penduduknya tidak asli - pada kenyataannya, hanya sekitar 1 dari 5 orang yang Monegasques asli. Setelah sengketa panjang dengan Perancis, Monako mulai memberlakukan pajak penghasilan pada semua warganya yang tidak lahir di sana. Warga alamnya dilarang memasuki kasino, tetapi untuk membuat untuk itu, mereka tidak perlu membayar pajak penghasilan.

3. Nauru
Ukuran: 8 mil persegi (21 km ²)
Populasi: 13.005 (2005 perkiraan)
Lokasi: Barat Samudera Pasifik

Nauru adalah pulau terkecil di dunia, juga negara republik independen terkecil, dan republik-satunya di dunia tanpa modal resmi.
Nauru hanya memiliki satu sumber pendapatan: fosfat dari ribuan tahun senilai 'dari guano atau kotoran burung. Hal ini terbukti menjadi baik anugerah dan kutukan untuk Nauruans - untuk waktu yang lama, warga yang menikmati tingkat yang relatif tinggi pendapatan sebagai negara yang mengekspor fosfat yang seperti tidak ada hari esok.
Pemerintah mempekerjakan 95% dari Nauruans, dan mencurahkan perawatan medis gratis dan pendidikan bagi warga negaranya. Kebanyakan tidak mengambil keuntungan dari penawaran ini: hanya satu-sepertiga dari anak-anak pergi ke sekolah menengah. Orang-orang dewasa tidak benar-benar bekerja, baik - jam kerja yang fleksibel dan hobi yang paling populer minum bir dan mengemudi sirkuit 20 menit di sekitar pulau. Untuk sementara, Nauru adalah surga - untuk sesaat di tahun 1970-an, Nauruans bahkan di antara orang terkaya di planet ini.
Tidak ada yang berlangsung selamanya dan tentu saja, cadangan fosfat Nauru itu segera kering dan meninggalkan 90% dari pulau sebagai gurun, pertambangan tandus bergerigi. Investasi boros (seperti membeli hotel hanya untuk meninggalkan mereka membusuk) dan inkompetensi bruto oleh pemerintah (mantan presiden digunakan untuk pesawat menyita Air Nauru untuk liburan, meninggalkan pelanggan yang membayar terdampar di aspal!) tidak membantu baik.

Seolah-olah itu tidak cukup buruk, Nauru juga dilanda oleh masalah obesitas. Dasawarsa gaya hidup santai dan konsumsi alkohol yang tinggi dan makanan berlemak telah meninggalkan sebanyak 9 dari 10 orang yang kelebihan berat! Nauru juga memiliki tingkat tertinggi di dunia diabetes tipe 2 - lebih dari 40% dari populasi dipengaruhi.
Jadi sekarang, Nauruans yang miskin dan lemak - tapi mereka mencoba untuk membalikkan keadaan. Dengan tidak adanya sumber daya alam tersisa, pada 1990-an, Nauru memutuskan untuk menjadi surga pajak dan paspor ditawarkan kepada warga negara asing untuk biaya. Ini menarik salah jenis uang (tapi banyak dari itu): mafia Rusia disalurkan lebih dari $ 70 miliar untuk negara pulau kecil. Hal mendapat begitu buruk bahwa sebagian besar bank-bank besar menolak untuk menangani transaksi Nauru karena masalah pencucian uang.
Hal ini menyebabkan Nauru lain skema menghasilkan uang yang luar biasa: itu menjadi kamp tahanan bagi orang-orang mengajukan permohonan suaka ke Australia!

4. Tuvalu
Ukuran: 9 mil persegi. (26 km ²)
Populasi: 10.441 (2005 perkiraan)
Lokasi: Pasifik Selatan

Tuvalu pada dasarnya adalah sebuah rantai dataran rendah pulau-pulau karang, dengan elevasi tertinggi menjadi 16 meter atau 5 meter di atas permukaan segel. Dengan luas lahan total hanya 9 mil persegi, Tuvalu adalah tidak hanya sebuah pulau kecil mungil di Samudra Pasifik, mungkin tidak pernah ada dalam 50 tahun ke depan jika permukaan laut terus meningkat (klaim kontroversial, tetap ada rencana evakuasi untuk Selandia Baru dan Kepulauan Pasifik lainnya). Bahkan jika permukaan laut tidak naik, masalah lain seperti pertumbuhan penduduk dan erosi pantai masih membuat Tuvalu sebuah negara yang sangat rentan.
Selama Perang Dunia II, ribuan tentara Amerika yang ditempatkan di pulau Tuvalu dan pulau menjadi pangkalan Sekutu . Lapangan udara dengan cepat dibangun dan setelah perang, ditinggalkan. Bahkan, saat ini bangkai kapal berkarat dapat ditemukan di pulau-pulau, pengingat konstan perannya dalam Perang.
Hari ini, Tuvalu juga memperoleh penghasilan dari menyewakan Internet negaranya kode top-level domain tv. , karena merupakan singkatan dari 'televisi' kata. Skema ini turun ke awal yang berbatu (perusahaan asli yang mencoba untuk melakukannya gagal untuk meningkatkan dana yang diperlukan), tapi akhirnya terbukti menjadi sumber pendapatan terbesar bagi negara.

5. San Marino

 
Ukuran: 24 mil persegi. (61 km ²)
Populasi: 28.117 (2005 perkiraan)
Lokasi: Utara-Italia tengah dekat pantai Adriatik.

Dengan nama resmi The Most Serene Republic of San Marino itu tidak mengherankan bahwa San Marino telah mendapat banyak pesona. Didirikan pada tahun 301 oleh seorang Kristen tukang batu bernama (apa lagi) Marino (atau Marinus, tergantung pada siapa Anda bertanya), yang bersama dengan sekelompok kecil orang Kristen, sedang mencari melarikan diri dari penganiayaan agama, San Marino adalah republik tertua di dunia.
Sejarahnya memungkiri moto sederhana: ". Liberty" Memang, San Marino adalah seperti tetangga yang baik bahwa itu hampir tidak pernah ditaklukkan oleh musuh yang lebih besar (itu sebentar ditaklukkan dalam tahun 1500-an dan 1700-an, untuk seperti setiap bulan). Bahkan ketika Napoleon melahap sebagian besar Eropa, ia meninggalkan San Marino sendiri, mengatakan itu adalah sebuah republik model!
San Marino mengambil pemerintahnya serius: untuk suatu negara kecil, San Marino memiliki struktur pemerintahan yang sangat kompleks, berdasarkan konstitusi tertulis tahun 1600. Negara ini diperintah oleh Dewan terpilih dari 60, yang menunjuk 2 bupati kapten (dari lawan partai politik, tidak kurang) untuk mengurus urusan pemerintahan selama enam bulan panjang. Bicara tentang melestarikan kebebasan melalui pembagian kewenangan!
Sebelum Perang Dunia II, San Marino adalah di antara negara-negara termiskin di Eropa. Hari ini, dengan lebih dari 3 juta wisatawan yang berkunjung setiap tahun (setengah dari pendapatan San Marino ini berasal dari sektor pariwisata), orang-orang dari San Marino adalah di antara orang terkaya di dunia.

Sumber
http://abidin76.blogspot.com/2013/02/5-negara-terkecil-di-dunia.html

Mendung Di Hari Minggu

Unknown
orang lagi galau. heheheh....
      Sebelumnya malam2 hanya bergadang saja, g thu mw ngapain. Bosan g ada kerjaan seharian, makan pun g teringat lagi, mungkin sesuatu ada yang menjanggal perut ini. sekarang g ada teman hanya ditemani oleh laptop, kipas angin, TV, dan lagu2, itu pun hanya menghilangkan kebosanan sementara saja. Memang sih dikampus sekarang lagi sepi apalagi di PKM (pusat Kegiatan Mahasiswa) bayanganpun g nampak sama sekali, ini karena mahasiswa libur selama sebulan. wao...Sebulan? mampus lah gue g ada teman disni selama itu.hmmmm......

Besok pagi, biasanya orang semangat untuk melaksanakan aktifitasnya tapi ini beda, hari2 seperti g memihak hari ini ditambah badan lagi lemas dan lagi malas2nya untuk melaksanakan sesuatu, pengennya ada pembantu yang bangunin, nyuci baju, masak dan mijitin aq, heheheheh.....
tp apa daya gue cuma mahasiswa yang masih menuntut ilmu dan cepat2 wisuda dan dapat pekerjaan tp itu sepetinya masih menunggu waktu karena MALAS td. heheheheh.......

Upsssssss...... ada yang lupa, ternyata semalam ada teman juga yang temani, "biasa anak zaman sekarang, cepat pikun. hahah......"
Ternyata bang rey, "itulah sapaan gaulnya"  tp abg tuh sibuk dengan kerjaannya sendiri mungkin lagi sibuk mikirin jadwal pernikahannya kali. hahhahah..... emgnya abg tuh sudah lanjut usia, sudah lama jomblo.
dan satu lagi orang paling keren, namanya SUHU, tapi bukan temperaturnya. heheheh......
orang yang paling keren di kampus nh selalu hebah dengan kehebatannya, selalu membanggakan diri sendiri waluapun nyali  ada sama sekali. heheheh.... walaupun begitu dia orang yang paling asyik di ajak bicara, mmg agak membuat stress dengan kelakuannya sih....

Satu lagi, imam junaidi.... orang yang paling galau didunia. G tahu apa yang ada dibenak temanq yang satu nih, kemungkinan karena putus kl, pantasan orangnya galau dan stress trs.

Lanjut kelanjutan cerita kita tadi.....
tring...tring...3x (SMS berbunyi)
Desi         : bang, tolong bantuin aq kelab dong......
Matius     : oc, ngapain dan jam berapa.?..........""
Desi         : Ada yang mo q ambl.... pagi jam sembilan atau jam sepuluh....""
Matius     : oc, q siap2 dl ya.......""
Desi         : mank ge dmn?
Matius     ; di PKM, nh mw mandi.... (hmmmm....g thu q sdh lama ditgl diPKM "pikir matius")
Desi         : owh....madlh.....
Matius     : oc, q tgu dmn nanti.
Desi         : di lab z.
Matius     : OC....................

Sesampai dilab....ternyata mono...g ada kerjaan.....cuma foto aja...hmmm........................
tapi tidak masalah, dari pada cuma tidur2an aja di PKM.  Kira2 pkl 13..datang juga teman baru, salima namanya, orangnya asyik tapi agak nyebelin. hheheheheh.... kok aq nilai org trs ya. heheheh....
Siap dari lab, kami makan bakso dipasar baru tp kendalanya angkot kebawah kesana g ada lagi, karena libur kali. palingan angkot ada cuma didepan gerban pdahan dari tempat lab ke gerbang jaraknya kira2 300 m


Sepertinya ada suara bus...... "pinta matius"
Benar juga, ternyata ada bus kampus lewat, alhasil kami naik langsung ke TKP, maksd ke tempat bakso. Sesampai disitu, makan sambil bercanda. saking bercandanya gue  minum teb botol habis 3 botol.waoooo.....perut apaan tuh.....
Kira2 jam 4 selesai juga tugas berat kami. hahahha..mksdnya makan (positif ya).heheheh..........
tau2nya bus yang kekampus g ada.
"mampus gue, g mgkn jalan kaki kekmps sore2 ini,  jauh pula lain" pinta matius sama salima.
 Kebetulan kos salima dekat gerbang jadi kami barengan keats sedangkan Desi dia ke bawah dekat perumahan  Andalas.
menunggu...menunggu......menunggu.....menunggu....menunggu......
Akhirnya ada angkot juga tp cuma sampai gerbang, ywdhlh.....dari pada g ada, ya jalan saja.
Sampai  didepan gerbang....
berdiam diri, bersemedi...dan berdoa dulu. hahahah....(g segitunya kali).
mau tidak mau harus jalan kaki...../
jalan terus ke atas sambil lari dan cuek dengan sekitar.....
ya gimana g cuek. cuma gue yang jalan kaki....
     sampai di PKM, tidur tapi g bisa tidur...
     dengeruin lagu,  g masuk lagi, bosan.
     Ya OL aja, sambil nulis......
Untung juga sampai tepat waktu soalnya sudah mulai gerimis dan kemungkinan akan hujan.....
lanjut pada aktifitas sebelumnya. diam diri, tidur2an sambil menanti turunnya hujan ditemani teman2q yang paling galau. imam yang lagi stresss dan bang rey dengan kesibukannya. hahaha.....

Besok Kita sambung lagi ya..............

Sabtu, 11 Januari 2014

Terlalu lama berdiam diri

Unknown
Masa lalu.....
ah, itu aja di ingat, toh g  ada lagi dalam pikiran. Pinta seseorang "...Rahasia...

Berat juga mengatakan sesuatu yang sebenarnya kepada teman apalagi itu menyangkut tentang soal perasaan, hmmmmm.....pikiran  g tahu kemana. Palingan pura-pura tegar saja padahal dalam hati sakittt.......tttt tak tertahankan. Mungkin kali aku nih perasaan kali,hehehehe.......
tapi mau apa daya semua itu sudah terjadi.

Waktu masih jalan sih semua aman2 saja dan merasa paling bahagia didunia nh kli, walaupun ada masalah, tuh semua bumbu2 menuju kedewasaan. Tetap berpisah, semua itu berubah drastis, g thu mw ngapain, emosional dan nafsu makan berkurang.
Memang seminggu setelah berpisah sih aman2 sj tp sekian lama ditahan-tahan malah tambah sakit, apalagi setelah dengar dia sudah bareng orang lain,hmmm.... buat hati tambah sakit aja walau di depan sok2 tegar. heheh....

Kalau dipikir2 buat apa mengingat masa lalu toh g ada manfaatnya, yang terpenting sekarang terus berusaha untuk mencari dan selalu berdoa kepada Tuhan. Tuhan akan memberi kita sesuatu yang paling indah apabila kita sungguh-sunguh berdoa dan memuliakanNya.

Jumat, 10 Januari 2014

Dari Atheis menjadi seorang Katolik

Unknown
Horn sedang berlutut di hadapan Salib Yesus Kristus. "One man found salvation in a place he never thought he would."
Photo by Stephanie Pellicano
Bayangkan keterkejutan masyarakat bila Hillary Clinton bergabung dengan National Rifle Association, bila anggota Gereja Baptis Westboro ditemukan sedang bermain di sebuah bar gay atau bila Quentin Tarantino mengumumkan rencana untuk membuat film dokumenter Justin Bieber.


Sahabatnya Josh Horn terpukul dengan gelombang kejut dari magnitudo tersebut ketika kemudian Josh Horn, seorang ateis yang bersemangat, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Secular Free Thought Society (Serikat Pemikiran Bebas Sekuler), sebuah klub ASU (Arizona State University) yang terkenal akan skeptisisme terhadap agama. Horn telah melakukan hal tabu yang utama dan menandai pengucilan dirinya sendiri dari klub tersebut dengan satu tindakan: dia memutuskan untuk menjadi seorang Katolik.
Menabur Benih Pengabdian dan Pemberontakan
Joshua Horn
Ini bukan pertama kalinya Horn secara radikal mengubah pandangannya. Horn, seorang junior sejarah, dibesarkan di Tempe oleh orang tua Southern Baptist (sebuah denominasi Protestan di AS) dengan begitu tegas sehingga sebagai seorang anak ia harus menjalankan percakapan “multi-jam” dengan orang tuanya memohon izin untuk dapat menonton Pokemon (Pokemon dilarang “karena mereka berevolusi”, kata Horn). Sejak umur 3 sampai 13 tahun, Horn menghadiri sekolah swasta Kristen yang Horn gambarkan sebagai fundamentalis, dan mengikuti ibadah gereja hingga tiga kali seminggu. Dia adalah anak teladan yang mengesankan guru-gurunya dan pendetanya dengan kecerdasan preternaturalnya, kemampuan logikanya dan pengabdian agamanya yang kuat.
Semangat Horn mulai redup ketika ia mulai masuk sekolah menengah negeri. Untuk pertama kalinya, dia tidak hanya terpaparkan/terekspos dengan orang-orang non-Baptis, tetapi juga spektrum yang luas dari dunia yang sekuler. Keingintahuannya dan rasa hausnya akan pengetahuan terusik dan dia mulai membaca-baca teks-teks akademik – agama, filosofi, matematika, sains – seperti seorang yang kelaparan berdiri di depan prasmanan.
“Orang tua saya berpikir saya akan dicuci otak oleh sekolah saya,” kata Horn. “Semua yang mereka beritahukan kepada saya supaya jangan dilihat, saya putuskan untuk saya lihat sendiri ... Saya mulai memeriksa bukti dan menemukan bahwa tidak ada konspirasi besar (terhadap denominasi Baptis) terjadi.”
Dalam sebulan ia menjadi seorang deis (percaya Tuhan saja, tapi tidak mau beragama) dan tak lama kemudian beralih menjadi seorang ateis.
“Saya memiliki banyak kemarahan dan saya seperti mengambil pola pikir korban,” kata Horn. “Pada umumnya, Saya cukup antagonis terhadap agama ... saya memberikan diri saya sendiri sebuah misi pribadi untuk membuktikan kepada semua orang bahwa setiap agama itu salah.”
Sebuah Pertobatan Yang Kontroversial
Horn mulai berkuliah di ASU (Arizona State University) dan dengan cepat melangkah ke posisi tertinggi dalam Secular Free Thought Society, didorong oleh semangat barunya untuk menyingkap kebenaran dan akal terhadap agama dan spiritualitas yang dimanipulasi. Dia bersiap dengan argumen dan kontra-argumen yang ia dapatkan dari bacaan yang luas; siap untuk secara lisan berdebat dengan siapapun yang cukup bodoh untuk masuk dalam garis api logikanya.
“Dia sungguh terbiasa hidup untuk berdebat dan mengubah pola pikir orang-orang,” kata Ryan Jungbluth, sahabat dekat Horn dan sesama orang yang berpindah ke Katolik. “Dia memiliki ambang yang rendah untuk kebodohan tetapi jarang sekali tidak kenal belas kasihan. Banyak orang yang logis dan retoris berbakat dengan cara yang sama.”
Memang, kecerdasan Horn “dapat hampir membahayakan,” kata Fahad Alam, yang menjadi sahabat Horn sejak sekolah menengah dan telah melihat Horn melalui transformasi ideologinya. Alam dibesarkan sebagai seorang Muslim tetapi juga telah berpindah menjadi seorang Katolik. (Pengaruh Horn memainkan peran yang tidak kecil dalam perjalanan Jungbluth dan Alam, dan para pria ini telah membentuk sebuah grup yang kuat untuk mendukung satu sama lain.)
Tiga bulan memasuki kepresidenannya, pada Maret 2012, Horn – seorang ateis yang gencar dan diakui – merasakan sebuah pengalaman religius ketika sedang membaca Litani Hati Kudus, sebuah doa Katolik.
“Cara terbaik yang saya bisa jelaskan adalah itu bukanlah sesuatu yang hanya mengamati atau mengalami suatu hal. Hal itu adalah mengalami beberapa sesuatu yang khusus dalam cara yang sepenuhnya baru dalam mengalaminya.”, kata Horn. “Dan adalah fakta bahwa hal baru itu aneh, lebih dari sekadar interaksi dengan hal yang baru ... Kata-kata satu-satunya yang bisa saya gunakan untuk hal itu adalah sebuah “mystical sense”.  Saya belum pernah mengalaminya. Saya belum pernah merasakan sesuatu dengan cara itu sebelumnya dan saya akan menegaskan bahwa apa yang saya rasakan secara mistis adalah Yesus Kristus.”
Horn, biasanya demikian mengartikulasikannya, berada dalam keadaan kehilangan kata-kata untuk menggambarkan pengalamannya.
“Dan ya, itu aneh, tapi itu lebih kepada bahwa ini adalah hal mistis yang aneh, bahkan lebih dari apa yang dulu saya rasakan.” Kata Horn. “Ini adalah cara yang sepenuhnya baru dalam mengalami realitas, karena tidak ada analogi dalam hal apapun yang saya pernah alami, dan karena hal ini sulit untuk dijelaskan.”
Bertentangan dengan kebanyakan kisah-kisah perjumpaan ilahi dan peristiwa mistis, peristiwa satu ini tidak memiliki sebuah puncak emosional secara terang-terangan – tidak ada tangan diangkat ke atas dalam kegembiraan, tidak ada memuji Allah dengan paduan suara injili, tidak ada cahaya emas yang muncul dari awan. Sebaliknya, secara rasional benar-benar Horn merasa jengkel.
“Saya sesungguhnya merasa kesal bahwa hal itu terjadi dan merasa takut – setidaknya merasa tidak nyaman,” kata Horn. “Saya tidak menginginkannya, saya tidak berpikir hal itu mungkin terjadi. Hal itu hanya terjadi dan engkau keluar menyadari bahwa hal ini menuntut engkau untuk mengubah hidup dan seluruh hal yang engkau pikirkan dengan segera.”
Horn kemudian mengundurkan diri dari kepresidenannya pada hari berikutnya.
Reaksi dan Kebingungan: “Apa sih hal yang baru saja terjadi?”
“Saya pikir itu adalah sebuah candaan April Mop,” kata Jungbluth, seorang senior yang sedang belajar Jerman.
Beberapa teman dan kenalannya di Secular Free Thought Society mengambil posisi yang berbeda.
“Ada anggapan-anggapan bahwa saya sakit secara mental,” kata Horn. “Saya mengharapkan itu. Saya sedang menggambarkan pengalaman pribadi yang intens ... dan grup tersebut sepenuhnya berdasarkan pada penolakan terhadap hal-hal ( yang dialami oleh Horn) ini. Saya hanya memutuskan untuk melanjutkan hidup saya.”
Averroes Paracha, mantan presiden Secular Free Thought Society lainnya dan teman dekat Horn selama hari-hari ateis Horn, mengenang keterkejutan kolektif grupnya ketika mereka mendengar berita ini.
“Ada banyak pertanyaan dan keraguan,” kata Paracha. “Hal ini terasa seperti, “What the hell just happened?” Cara termudah bagi kebanyakan orang untuk mengatasi keraguan adalah dengan memarahi pribadi Horn. Horn mengalami penganiayaan yang sama, meskipun lebih ringan, sama seperti hal yang kaum ateis rasakan ketika mereka meninggalkan iman mereka.
Juga ada implikasi terhadap klub. “Hal ini menjadi sebuah skandal dalam sense tertentu”, kata Paracha. “Sebagian besar sikap kami telah menjadi anti agama, nyaris melecehkan orang-orang beragama. Klub ini terkenal akan hal itu.” Pertobatan Horn ke Katolik menjadi semacam validasi bagi grup-grup Kristen lainnya di kampus.
Pada Akhirnya Damai
Horn sekarang aktif di Newman Center. Photo by Stephanie Pellicano
Dua setengah tahun kemudian, debu kosmik telah teratasi dan Horn telah sepenuhnya menenggalamkan dirinya dalam Katolisisme. Dia belum kehilangan semangatnya. Dia hanya menyalurkannya ke tempat yang baru dalam cara yang baru, seperti melakukan karya sukarela intensif di ASU’s All Saints Newman Center, sebuah surga bagi orang Katolik di kampus utama dan di masyarakat sekitarnya. Dia membantu mengajar kelas, melayani sebagai seorang mentor/sounding-board bagi orang-orang yang baru berpindah menjadi Katolik atau potensial menjadi Katolik, membaca tulisan-tulisan Para Bapa Gereja (St. Thomas Aquinas adalah favoritnya – Horn mempelajari karya St. Thomas Aquinas setiap hari), dan melanjutkan untuk mengekplorasi dirinya sendiri dan agama yang telah mengubah hidupnya.
“Apapun pandangan saya, saya bergairah dengan itu dan implikasinya, terutama karena saya bukan seorang relativis.” Kata Horn. “Saya tidak pernah menjadi seorang relativis.” (Ket: Relativisme adalah paham/pandangan bahwa tidak ada sesuatu yang mutlak benar atau definitif atau absolut di dunia ini.)
Horn berkata dia paling bahagia yang pernah dia rasakan dan telah melepaskan kemarahan berkarat yang dia rasakan selama masa kanak-kanak Southern Baptis dan masa dewasa muda ateis. Dia tetap bukan seorang Pollyanna – yaitu seorang yang kering akan rasa humor, tidak sabar terhadap irasionalitas, dan intelektualisme datar yang utuh dan tampaknya akan selalu utuh. Ryan Ponce, seorang teman dekat Horn yang juga terlibat dalam Newman Center berkata, “Setiap semester dia (Horn) mendapatkan lebih banyak dan lebih efektif, memahami bahwa orang-orang berpikir secara berbeda dan bahwa dunia tidak segelap yang dia pikirkan.”
Pada akhirnya, Horn berharap perjalanannya dapat digunakan dalam pelayanan iman Katolik-nya dan digunakan untuk menolong orang-orang lain yang sedang mencari kebenaran dan arti hidup mereka.
“Aristoteles berkata bahwa tujuan dari seruling yang bagus adalah untuk dimainkan dengan baik,” kata Horn. “Saya pikir tujuan dari sebuah kisah yang bagus adalah untuk diceritakan.”
Artikel ini diterjemahkan oleh Indonesian Papist dari situs State Press, sebuah majalah kampus Arizona State University.


Sumber : http://www.indonesianpapist.com/2012/10/dari-ateis-menjadi-seorang-katolik.html